In Indonesia Language..
Happiness I -- Hak Untuk Hidup Bahagia
Dalam blog yang memuat tentang tulisan2 kehidupan ini, gw ga akan menyinggung2 tentang masalah kerohanian, biarlah itu secara pribadi masing2 orang yang mengatur dan gw akan memandang dalam konteks masyarakat yang luas pada umumnya..
1st -- TUJUAN HIDUP
Hak Untuk Hidup Bahagia
Blog yang beda ini gw awali dgn tulisan yg berjudul Hak Untuk Hidup Bahagia (dan akan terus berlanjut tentunya ) , karena gw percaya setiap manusia yg ada bs dan memang merupakan haknya untuk mendapatkan kebahagiaan ! Tapiiii.. wait dulu saodara2.. ketika gw mengatakan memang hak setiap manusia, jangan berpikir " ya memang benar ! karena itu gw berhak menuntut sana-sini kepada orang lain dan sekitar agar gw bahagia ! " huhuhu...
definitely not like that friends.. we'll find out why.. ! =)
Gw percaya bahwa salah satu tujuan utama hidup kita adalah mencari kebahagiaan. Itu jelas. Entah orang mempercayai agama atau tidak, entah orang menganut agama ini atau agama itu, kita semua mencari sesuatu yang lebih baik untuk kehidupan kita ( bukankah demikian !? ).
Sedangkan hari-hari kita dibatasi oleh waktu !! Tepat pada saat ini, entah berapa ribu bayi terlahir ke dunia, ada yang ditakdirkan hidup hanya beberapa hari atau beberapa minggu, kemudian secara tragis harus kalah oleh penyakit atau kemalangan lain. Yang
Salah satu tujuan keberadaan kita adalah mencari kebahagiaan. Ini sepertinya sesuatu yang biasa-biasa saja, dan para pemikir dari Aritoteles sampai William James semuanya
Konsep tentang pencarian kebahagiaan ini sering kali tidak populer dan dianggap mustahil. Bahkan kata "happy" diturunkan dari kata Islandia "happ" yang berarti keberuntungan atau kemujuran. ( hu3.. jadi memang nasib tiap orang dalam mendapatkan kebahagiaan berbeda-bedakah ? think about it.. =P ) Dalam saat-saat kegembiraan yang dihadirkan oleh kehidupan, kebahagiaan terasa seperti sesuatu yang datang entah dari manadan tidak dapat diperkirakan. Bagi orang Barat, kebahagian bukan sesuatu yang dapat dikembangkan dan dipertahankan hanya dengan cara "training the mind" kendati hal sebaliknya dipercayai oleh orang Timur.
Dalam artian bahwa konteks 'pikiran' yang dimaksud bukanlah kecerdasan kognitif ( IQ )
That's all topik pertama yang ingin gw tulis.. smoga memberi inspirasi kepada temen2 smua..